Kudus – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kudus, Jawa Tengah, sejak Kamis malam menyebabkan banjir bandang di beberapa kecamatan, khususnya Jati, Mejobo, dan Undaan. BPBD Kudus melaporkan bahwa lebih dari 200 rumah terdampak dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter di beberapa titik.
Kepala BPBD Kudus, Budi Santoso, menjelaskan bahwa banjir ini dipicu oleh meluapnya Sungai Dawe dan Sungai Wulan, diperparah dengan sistem drainase yang tidak optimal.
“Hingga saat ini, kami telah mengevakuasi 150 warga ke posko pengungsian sementara. Prioritas utama adalah kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan ibu hamil,” ujar Budi.
Selain merendam rumah, banjir ini juga merusak lahan pertanian, jalan desa, serta fasilitas umum seperti sekolah dan tempat ibadah. Dinas Pekerjaan Umum Kudus memperkirakan kerugian akibat banjir ini mencapai Rp2 miliar, dengan potensi bertambah jika curah hujan tinggi terus berlanjut.
Pemerintah daerah telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menyalurkan bantuan logistik, makanan, serta layanan kesehatan bagi warga terdampak. Sementara itu, BMKG memperingatkan bahwa curah hujan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan, sehingga masyarakat diminta tetap siaga.