Berlin – Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengkritik Presiden AS Donald Trump atas ketegangan yang terjadi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Gedung Putih. Baerbock menyebut insiden itu sebagai tanda dari "era baru kezaliman" dalam politik global.
"Sayangnya, ini bukan mimpi buruk, tetapi kenyataan pahit. Era baru kezaliman telah dimulai," ujarnya dalam konferensi pers pada Sabtu (1/3).
Baerbock menegaskan bahwa setiap negosiasi dengan Rusia harus menghasilkan perdamaian yang adil dan berkelanjutan, bukan hanya gencatan senjata tanpa jaminan keamanan bagi Ukraina.
"Tidak ada yang lebih menginginkan perdamaian selain Ukraina. Tetapi perdamaian itu harus adil dan langgeng, bukan hanya jeda sebelum serangan berikutnya," katanya.
Ia juga menegaskan bahwa ancaman utama bukan berasal dari Kiev atau Brussels, melainkan dari Kremlin.
"Kita tidak akan menerima pembalikan peran antara pelaku dan korban. Itu bertentangan dengan keamanan dan perdamaian sejati," tegasnya.
Baerbock mendesak negara-negara Eropa untuk meningkatkan dukungan bagi Ukraina dan memperkuat hukum internasional.
"Kami berdiri teguh di sisi Ukraina yang merdeka dan berdaulat. Ukraina adalah bagian dari Eropa yang bebas dan demokratis," tutupnya.