Erdogan Tegaskan Pemulangan Warga Suriah ke Tanah Air Terus Berlangsung



 Ankara – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengumumkan bahwa lebih dari 133.000 warga Suriah telah kembali ke tanah air mereka dari Turki setelah terjadi perubahan politik di Damaskus.

Dalam pidato yang disampaikan pada Kamis (6/3) di Ankara, Erdogan menegaskan bahwa Turki terus mengupayakan pemulangan sukarela pengungsi Suriah, sejalan dengan janji yang telah disampaikannya pada Januari 2025.

“Sejak dimulainya revolusi, sebanyak 133.000 warga Suriah, yang selama ini menjadi tamu di Turki, telah kembali ke tanah air mereka secara sukarela. Secara keseluruhan, jumlah warga Suriah yang telah kembali ke negaranya mencapai 873.000 orang,” ujar Erdogan.

Hingga Desember 2024, jumlah pengungsi Suriah yang tinggal di Turki tercatat mencapai lebih dari 2,9 juta orang, dengan 1,5 juta di antaranya merupakan anak-anak di bawah umur.

Pergolakan politik di Suriah mengalami perubahan signifikan pada 8 Desember 2024, ketika kelompok oposisi bersenjata berhasil merebut Damaskus. Peristiwa tersebut mendorong Bashar Assad untuk mengundurkan diri sebagai Presiden Suriah dan meninggalkan negaranya menuju Rusia, di mana ia mendapatkan suaka politik.

Pasca pengunduran diri Assad, Mohammed al-Bashir diangkat sebagai Perdana Menteri Sementara Suriah. Ia memimpin pemerintahan transisi yang berbasis di Idlib, yang dibentuk oleh Hayat Tahrir al-Sham serta kelompok oposisi lainnya. Pemerintahan ini dirancang untuk berjalan hingga Maret 2025, guna mempersiapkan stabilitas politik di Suriah.

Pada Januari 2025, kepemimpinan transisi Suriah mengalami perubahan dengan pengangkatan Ahmed Sharaa sebagai Presiden Transisi Suriah, yang bertugas memimpin negara dalam fase pemulihan politik dan keamanan.

Langkah pemulangan pengungsi Suriah dari Turki ini diharapkan dapat membantu proses rekonstruksi di Suriah serta mempercepat pemulihan kehidupan sosial dan ekonomi di negara tersebut.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama